Muara Danau termasuk desa tertua yang ada
di Semende. Desa ini didirikan oleh Syarif, yang bergelar Puyang Tuan.
Sedangkan desa yang mula-mula ada di semende adalah Perapau yang
didirikan puyang Raje Ulie, beliau juga disebut Puyang Tuan dan
merupakan kakak Syarif. Beliau juga punya adik yang bergeler puyang
Tuan Kecik, yaitu pendiri desa Tanjung Laut.
Jadi desa-desa yang mula-mula ada disemende itu didirikan oleh Puyang Tuan bersaudara, yaitu Perapau, Muara Danau dan Tanjung Laut yang kesemuanya terletak di kecamatan Semende Darat Laut. Seiring perjalanan waktu maka daerah ini terus berkembang ke Semende Darat Tengah hingga ke Semende Darat Ulu.
Pakar sejarah semende memperkirakan
daerah ini sudah berusia tiga sampai empat ratus tahun. Tapi dari
analisa berdasarkan urutan silsilah saya menyimpulkan daerah ini baru
berumur dua ratus tahun lebih sedikit, atau sekitar akhir abad ke-18
atau awal abad ke-19.
Dokumen pemerintah kolonial Belanda tahun 1899 tentang marga-marga yang ada di Sum-Sel, disitu belum tercantum nama marga semende. Mungkin karena daerah ini baru berdiri dan hanya terdiri dari beberapa buah desa, sehingga pemerintah kolonial Belanda belum mengenal daerah ini.
Dokumen pemerintah kolonial Belanda tahun 1899 tentang marga-marga yang ada di Sum-Sel, disitu belum tercantum nama marga semende. Mungkin karena daerah ini baru berdiri dan hanya terdiri dari beberapa buah desa, sehingga pemerintah kolonial Belanda belum mengenal daerah ini.
Setelah puyang Raje Ulie mendirikan desa
Perapau, dia menyuruh Syarif untuk membuat pemukiman baru. Maka
segeralah Syarif memenuhi perintah kakaknya itu, Beliau berjalan
menyusuri sungai air betung mencari tempat pemukiman. Setelah menemukan
daerah yang cocok, yaitu dihulu sungai air betung, maka segeralah Beliau
dan para pengikutnya mendirikan pemukiman, Pemukiman baru ini di
namakan Muara Danau, itu terjadi sekitar 1830.
Setelah agak lama bermukim, kemudian
terjadi perselisihan antara Syarif dengan Sahir bin Renigam atau puyang
Gembar Alam yang tak lain adalah pembantunya sendiri. Sahir memutuskan
untuk membuat pemukiman sendiri, Sahir dengan dibantu anak-anaknya
membuat saluran irigasi, setelah irigasi ini selesai di bangun dia mulai
bermukim di tempat baru ini, tempat ini letaknya tak jauh dari
pemukiman yang didirikan Syarif, tepatnya di seberang sungai di punggung
sebuah bukit.
Karena di tempat baru ini sudah ada
saluran irigasi untuk mengairi persawahan dan letaknya lebih strategis,
sehingga banyak orang pindah ketempat ini. Akhirnya Syarif pun pindah
ketempat itu. Nama yang di pakai untuk pemukiman baru ini tidak berubah
yaitu tetap Muara Danau.
Itulah cerita singkat mengenai desa Muara
Danau yang pernah saya dengar dari orang-orang tua dan para pakar
sejarah Semende, disini mungkin sekali terdapat berbagai kekurangan baik
cara penyajian maupun sumber referensi, untuk itu kritik dan saran
saudara yang lebih faham sejarah Semende sangat saya harapkan.
Penulis: Rayendra NugrahaAlamat: Desa Muara Danau SDL
Email: rayendranugraha@yahoo.com